I. Pengertian Teori Kecerdasan Emosi Menurut
Daniel Goleman
Beberapa tokoh mengemukakan tentang teori kecerdasan
emosional antara lain, Mayer
& Salovey
dan Daniel Goleman. Salovey dan Mayer mendefinisikan kecerdasan emosional atau
yang sering disebut EQ sebagai, “himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang
melibatkan kemampuan memantau perasaan sosial yang melibatkan kemampuan pada
orang lain, memilah-milah semuanya dan menggunakan informasi ini untuk
membimbing pikiran dan tindakan.”. Menurut Goleman, kecerdasan emosional adalah
kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to manage
our emotional life with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan
pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression) melalui
keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan
keterampilan sosial.
Daniel Goleman mengatakan
bahwa koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan sosial yang baik.
Apabila seseorang pandai menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang
lain atau dapat berempati, orang tersebut akan memiliki tingkat emosionalitas
yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta
lingkungannya. Lebih lanjut Goleman mengemukakan bahwa kecerdasan emosional
adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan
dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta
mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat
menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur
suasana hati. Daniel Goleman (Emotional Intelligence) menyebutkan bahwa
kecerdasan emosi jauh lebih berperan ketimbang IQ atau keahlian dalam
menentukan siapa yang akan jadi bintang dalam suatu pekerjaan.
II. Lima
Dasar Kemampuan dalam Teori Kecerdasan Emosi Menurut Daniel Goleman
a.
Mengenali Emosi Diri (Self-Awareness)
Mengenali emosi
diri sendiri merupakan suatu kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu
perasaan itu terjadi. Kemampuan ini merupakan dasar dari kecerdasan emosional,
yakni kesadaran seseorang akan emosinya sendiri. Kesadaran diri membuat kita
lebih waspada terhadap suasana hati maupun pikiran tentang suasana hati, bila
kurang waspada maka individu menjadi mudah larut dalam aliran emosi dan
dikuasai oleh emosi. Kesadaran diri memang belum menjamin penguasaan emosi,
namun merupakan salah satu prasyarat penting untuk mengendalikan emosi sehingga
individu mudah menguasai emosi.
b.
Mengelola Emosi (Self-Management)
Mengelola emosi
merupakan kemampuan individu dalam menangani perasaan agar dapat terungkap
dengan tepat, sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu. Menjaga agar
emosi yang merisaukan tetap terkendali merupakan kunci menuju kesejahteraan emosi.
Emosi berlebihan, yang meningkat dengan intensitas terlampau lama akan mengoyak
kestabilan kita . Kemampuan ini mencakup kemampuan untuk menghibur diri
sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan
akibat-akibat yang ditimbulkannya serta kemampuan untuk bangkit dari
perasaan-perasaan yang menekan.
c.
Memotivasi Diri Sendiri (Self-Motivation)
Meraih Prestasi
harus dilalui dengan dimilikinya motivasi dalam diri individu, yang berarti
memiliki ketekunan untuk menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan
dorongan hati, serta mempunyai perasaan motivasi yang positif, yaitu
antusianisme, gairah, optimis dan keyakinan diri.
d.
Mengenali Emosi Orang Lain (Social-Awareness)
Kemampuan untuk
mengenali emosi orang lain disebut juga empati. Menurut Goleman kemampuan
seseorang untuk mengenali orang lain atau peduli, menunjukkan kemampuan empati
seseorang. Individu yang memiliki kemampuan empati lebih mampu menangkap
sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang
dibutuhkan orang lain sehingga ia lebih mampu menerima sudut pandang orang
lain, peka terhadap perasaan orang lain dan lebih mampu untuk mendengarkan
orang lain.
e.
Membina Hubungan (Realitonship-Management)
Kemampuan dalam
membina hubungan merupakan suatu keterampilan yang menunjang popularitas,
kepemimpinan dan keberhasilan antar sesama. Keterampilan dalam berkomunikasi
merupakan kemampuan dasar dalam keberhasilan membina hubungan. Terkadang
manusia sulit untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dan sulit juga memahami
keinginan serta kemauan orang lain.
III. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi
a. Faktor Internal.
Faktor
internal adalah apa yang ada dalam diri individu yang mempengaruhi kecerdasan
emosinya. Faktor internal ini memiliki dua sumber yaitu segi jasmani dan segi
psikologis. Segi jasmani adalah faktor fisik dan kesehatan individu, apabila
fisik dan kesehatan seseorang dapat terganggu dapat dimungkinkan mempengaruhi
proses kecerdasan emosinya. Segi psikologis mencakup didalamnya pengalaman,
perasaan, kemampuan berfikir dan motivasi.
b.
Faktor Eksternal.
Faktor ekstemal adalah stimulus dan
lingkungan dimana kecerdasan emosi berlangsung. Faktor ekstemal meliputi: 1)
Stimulus itu sendiri, kejenuhan stimulus merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam memperlakukan kecerdasan emosi tanpa
distorsi dan 2) Lingkungan atau situasi khususnya yang melatarbelakangi proses
kecerdasan emosi. Objek lingkungan
yang melatarbelakangi merupakan kebulatan yang sangat sulit dipisahkan.
IV. Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional
1. Membaca situasi
Dengan
memperhatikan situasi sekitar, kita akan mengetahui apa yang harus dilakukan.
2. Mendengarkan dan menyimak lawan bicara
Dengarkan dan
simak pembicaraan dan maksud dari lawan bicara, agar tidak terjadi salah paham
serta dapat menjaga hubungan baik.
3. Siap berkomunikasi
Jika terjadi
suatu masalah, bicarakanlah agar tidak terjadi salah paham.
4 .
Tak usah takut ditolak
Setiap usaha
terdapat dua kemungkinan, diterima atau ditolak, jadi siapkan diri dan jangan
takut ditolak.
5.
Mencoba berempati
EQ tinggi
biasanya didapati pada orang-orang yang mampu berempati atau bisa mengerti
situasi yang
dihadapi orang lain.
6.
Pandai memilih prioritas
Ini perlu agar
bisa memilih pekerjaan apa yang mendesak, dan apa yang bisa
ditunda.
7.
Siap mental
Situasi apa pun
yang akan dihadapi, kita harus menyiapkan mental sebelumnya.
8.
Ungkapkan lewat kata-kata
Katakan maksud
dan keinginan dengan jelas dan baik, agar dapat saling mengerti.
9.
Bersikap rasional
Kecerdasan emosi
berhubungan dengan perasaan, namun tetap berpikir rasional.
10.
Fokus
Konsentrasikan
diri pada suatu masalah yang perlu mendapat perhatian. Jangan
memaksa diri
melakukannya dalam 4-5 masalah secara bersamaan.
No comments:
Post a Comment